Pengumuman

Ajukan Pertanyaan via WhatsApp: +62-813-1971-1721 Apabila Komentar Anda Belum Memperoleh Tanggapan | Miliki Sekarang Juga: Buku-buku Karangan Duwi Handoko | Don't Forget to Like, Comment, Share, and Subscribe to: Duwi Handoko Channel

Kamis, Maret 23, 2023

Desa Pertama di Dunia

Gambar oleh andrea candraja dari Pixabay

Menemukan informasi tentang "desa pertama di dunia" tidaklah mudah karena definisi "desa" sendiri bisa bervariasi tergantung pada konteks geografis dan historis. Namun, beberapa orang menganggap bahwa Göbekli Tepe, yang terletak di tenggara Turkiye, adalah salah satu situs arkeologi terawal yang mungkin dapat dianggap sebagai "desa" pertama di dunia.

Göbekli Tepe adalah kompleks arkeologi yang terdiri dari sejumlah besar monumen batu yang dibangun sekitar 11.000 tahun yang lalu, pada Zaman Neolitikum Akhir. Monumen-monumen ini terdiri dari lingkaran batu raksasa, tiang-tiang batu yang diukir, dan relief binatang yang rumit, semuanya diukir dengan sangat halus dan rinci.

Kompleks Göbekli Tepe menunjukkan bukti aktivitas sosial dan religius yang intens pada masa itu, termasuk bukti kegiatan pertanian dan pengendalian hewan. Ini menunjukkan adanya masyarakat yang lebih kompleks daripada masyarakat berburu-pengumpul sebelumnya, dan diyakini bahwa situs ini mungkin merupakan pusat kegiatan komunal yang penting pada zaman itu.

Meskipun Göbekli Tepe mungkin tidak dapat dianggap sebagai "desa" dalam arti modern, kompleks ini menunjukkan adanya masyarakat yang lebih terorganisir dan kompleks pada masa itu, dan merupakan salah satu bukti arkeologi terawal dari masyarakat manusia yang berkembang dari budaya berburu-pengumpul menjadi budaya agraris.

Göbekli Tepe ditemukan pada tahun 1995 oleh arkeolog Jerman, Klaus Schmidt, dan sejak itu menjadi salah satu situs arkeologi terpenting di dunia. Situs ini terdiri dari sejumlah besar monumen batu, termasuk tiang-tiang batu yang diukir dengan rumit, lingkaran batu raksasa, dan relief binatang.

Beberapa buku yang dapat dijadikan sumber untuk informasi tentang Göbekli Tepe, antara lain:

  1. "Before Civilization: The Radiocarbon Revolution and Prehistoric Europe" oleh Colin Renfrew, yang membahas tentang awal mula peradaban manusia di Eropa, termasuk situs Göbekli Tepe.
  2. "Göbekli Tepe: Genesis of the Gods" oleh Andrew Collins, yang membahas sejarah dan arkeologi situs ini, serta membahas tentang masyarakat pada masa itu dan kepercayaan religius mereka.
  3. "Göbekli Tepe: The Burying of a Megalithic Sanctuary in the Time of the Younger Dryas" oleh Klaus Schmidt, yang merupakan arkeolog yang memimpin penelitian di situs Göbekli Tepe dan memberikan penjelasan rinci tentang temuan dan interpretasi mereka.
  4. "Göbekli Tepe: The Temple Complex of Eastern Turkey" oleh Klaus Schmidt, arkeolog yang menemukan situs tersebut, yang memberikan informasi tentang hasil penelitian dan penggalian di Göbekli Tepe.
  5. "The Origins of Civilization: From Early Humans to the Babylonians" oleh Robert Guisepi, yang membahas tentang perkembangan masyarakat manusia dari zaman prasejarah hingga zaman Mesopotamia kuno. Buku ini mencakup banyak topik yang berbeda, seperti evolusi manusia, kehidupan manusia purba, revolusi neolitik, munculnya pertanian, dan perkembangan kebudayaan di Mesopotamia. Buku ini dimulai dengan membahas tentang evolusi manusia dari primata ke manusia modern, termasuk pembahasan tentang fosil-fosil manusia purba seperti Homo habilis, Homo erectus, dan Homo sapiens. Selanjutnya, artikel ini membahas tentang kehidupan manusia purba dan cara mereka berburu dan mengumpulkan makanan di zaman prasejarah. Buku ini juga membahas tentang revolusi neolitik, yang terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu ketika manusia mulai beralih dari gaya hidup nomaden menjadi pemukim dan petani. Ini juga membahas tentang bagaimana pertanian mulai berkembang dan bagaimana manusia mulai mengembangkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Buku ini juga membahas tentang perkembangan kebudayaan di Mesopotamia, yang merupakan wilayah di antara sungai Tigris dan Eufrat yang kaya akan sumber daya alam. Di sana, manusia mengembangkan sistem pertanian yang maju dan membangun kota-kota pertama di dunia. Mereka juga mengembangkan sistem tulisan, yang menjadi dasar bagi perkembangan sistem tulisan modern. Kesimpulannya, "From Early Humans to the Babylonians" memberikan gambaran yang lengkap tentang sejarah perkembangan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman Mesopotamia kuno. Buku ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi siapa saja yang tertarik dalam sejarah manusia dan perkembangan kebudayaan manusia.

Oleh karena tidak ada konsensus yang jelas mengenai desa pertama di dunia, karena definisi desa itu sendiri bisa bervariasi tergantung pada konteks geografis dan historis, beberapa orang menganggap bahwa Jericho, yang terletak di Tepi Barat Sungai Yordan, adalah salah satu situs arkeologi terawal yang dapat dianggap sebagai "desa" pertama di dunia. 

Perkampungan atau desa pertama di dunia masih menjadi perdebatan di kalangan para arkeolog dan sejarawan. Namun, terdapat beberapa situs yang dipercaya sebagai desa terawal di dunia. Salah satu situs yang sering disebut sebagai desa pertama di dunia adalah Jericho, yang terletak di Lembah Yordan pada zaman prasejarah. 

Berdasarkan sumber dari buku-buku sejarah dan arkeologi, Jericho telah dihuni sejak Zaman Batu (10.000 SM), dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa desa ini berkembang pada masa Zaman Neolitikum, sekitar 8000 SM. Jericho memiliki tembok-tembok pertahanan yang kuat dan bangunan-bangunan tempat tinggal yang dibuat dari bata lumpur, serta bukti kegiatan pertanian dan pengendalian hewan.

Beberapa buku yang dapat dijadikan sumber untuk informasi tentang Jericho, antara lain:

  1. "The Archaeology of Society in the Holy Land" oleh Thomas E. Levy dan David C. Hopkins, yang membahas tentang perkembangan arkeologi di wilayah Tanah Suci, termasuk Jericho.
  2. "Jericho: City and Community" oleh Kathleen M. Kenyon, yang merupakan salah satu arkeolog terkemuka yang mempelajari situs Jericho dan memberikan penjelasan rinci tentang sejarah dan arkeologi desa tersebut.
  3. "The Early History of God: Yahweh and the Other Deities in Ancient Israel" oleh Mark S. Smith, yang membahas tentang sejarah agama dan budaya kuno di wilayah Tanah Suci, termasuk perkembangan kepercayaan di Jericho.

Dalam buku-buku tersebut, dapat ditemukan informasi yang lebih terperinci tentang perkembangan dan sejarah desa Jericho, serta konteks sosial dan budaya pada masa itu. Selain itu, buku yang dapat dibaca untuk mendalami desa Jericho adalah "The Dawn of Civilization: The First World Survey of Human Cultures in Early Times" oleh Stuart Piggott, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1961. Buku ini membahas sejarah manusia pada zaman prasejarah di seluruh dunia, dan memasukkan informasi tentang situs-situs seperti Jericho dan Göbekli Tepe.


Sumber kutipan:

OpenAI. (2023, Maret 23). Percakapan dengan Duwi Handoko. Diakses pada 23 Maret 2023, dari https://chat.openai.com/chat/48101183-a2ab-4e17-871b-70c6ecf8eb73.

OpenAI. (2023, Maret 23). Percakapan dengan Duwi Handoko. Diakses pada 23 Maret 2023, dari https://chat.openai.com/chat/b7095f11-dd11-460c-924d-4fbff4358bcf.